Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Bank van Leening, Bank Courant en Bank van Leening pada masa VOC | Nama Nasabah/Pemegang Saham Pertama De Javasche Bank

Tindakan pemerintah itu sejalan dengan pendapat Higgins dan Hollinger yang menyatakan bahwa maksud utama pembentukan DJB adalah menjadikan bank tersebut sebagai bank swasta, walaupun hanya sedikit dana dari masyarakat. Meski diumumkan bahwa bank ini milik swasta,namun dalam praktiknya sebagian besar saham DJB dikuasai oleh pemerintah dan NHM yang notabene adalah milik Raja Wiliem van Oranje. Ketiadaan masyarakat pribumi dan golongan Timur Asing (Vreemde Oosterlingen, orang Cina dan Arab) yang membeli saham DJB dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama, saham tersebut memang tidak dijual kepada pribumi ataupun Timur Asing. Kedua, orang-orang pribumi dan Timur Asing tidak mengetahui rencana pembentukan lembaga perbankan tersebut. Ketiga, orang-orang pribumi dan Timur Asing tidak tertarik dan tidak memiliki cukup uang untuk membeli saham.Terakhir, keempat, terdapat larangan menjual saham kepada pribumi dan Timur Asing. Sementara itu, pemerintah i Belanda tampaknya tidak i...

Masa Awal De Javasche Bank 1828-70 | Pembentukan De Javasche Bank | Gubernur Jenderal L. Burggraaf Du Bus de Gisignies (1826-30)

Gambar
Pembentukan De Javasche Bank Ketika menerima kembali kekuasaan kolonial dari Inggris pada 1816, Belandamenghadapisituasi perekonomian dan keuangan Hindia Timur yang tidak lebih baikjikadibandingkan dengan kondisisaatVOC bubar. Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerahkan koloni ini dengan menyisakan sekitar 7,8 juta mata uang kertas rijksdaalder dalam peredarantanpajaminan perak. KomisarisJenderal dan Gubernur Icnderal Baron van der Capellen berupaya melaksanakan perintah Raja Willem van Oranje untuk segera mereorganisasi sistem pemerintahan dan menata kembali perekonomian Hindia Timur (sejak 1816 disebut Hindia Belanda) agar dapat berfungsi kembali sebagai sebuah koloni yang menguntungkan bagi "negara induk" seperti pada masa jaya VOC. : Warisan dari masa pemerintahan VOC yang sampai kepada pemerintahan Baron van der Capellen adalah De Bank-Courant en Bank van Leening. Lembaga itu dipertahankan eksistensinya hingga dkhirnya diambil alih oleh pemerintah Hindi...

Maksud dan Tujuan, Metodologi dan Sumber Data | Pendirian Bank Indonesia

Gambar
Maksud dan Tujuan Jelaslah bahwa DJB bukan merupakan lembaga yang diwariskan oleh Belanda kepada Indonesia. Permintaan pihak Belanda kepada delegasi Indonesia dalam KMB 1949, sama sekali bukan karena prihatin atau "kasihan" karena Indonesia tidak memiliki lembaga perbankan yang baik melainkan karena kepentingan Belanda sendiri yang masih ingin memperoleh keuntungan dari bekas tanah jajahannya. Para pemimpin Indonesia telah pula menunjukkan kepada masyarakat Indonesia, ktiususnya kelompok pengkritik atau "DJB-fobi," bahwa saham lembaga perbankan itu telah dibeii oleh pemerintah Indonesia dan landasan hkumnya pun telah diubah melalui UU No. 11 Tahun 1953. Akan tetapi, isu-isu "warisan kolonial" itu tidak serta-merta menghilang. Untuk menjawab secara komprehensif permasalahan tersebut pcrlu data baru yang cukup tinggi autensitas dan validitasnya. Jawaban mi perlu diungkapkan secara jelas dalam buku ini kepada publik. Meski isu "warisan kolonia...

Awal Pembentukan Bank Sentral Republik Indonesia

Pembentukan Bank Sentral Republik Indonesia Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Republik Indonesia yang dibentuk pada 1 Juli 1953 sebagai hasil perjuangan bangsa Indonesia dalam menegakkan kedaulatan, khususnya di bidang moneter dan perbankan. Meski lahir pada masa kemerdekaan, Bank Indonesia (Bl) memiliki sejarah yang relatif panjang, melebihi usia Negara Republik Indonesia. Sejarah Bl tidak terlepas dari lembaga bank yang menjadi pendahulunya yaitu De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada 1828. DJB dapat dikatakan sebagai lembaga perbankan modern pertama di Hindia Belanda, bahkan di Benua Asia, didirikan untuk mendukung rencana pembangunan ekonomi Belanda yang sedang terpuruk. Sejak akhir abad ke-18 hingga dua dekade awal abad ke-19, kondisi ekonomi Negeri Belanda dan koloninya di Hindia Timur berada di titik nadir disebabkan oleh dua faktor. Pertama, Kerajaan Belanda harus menanggung utang-piutang Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), kongsi dagang yang sebelumnya mem...

Pembangunan infrastruktur Gas Diprioritaskan

Gambar
Gas Diprioritaskan Infrastruktur Dibangun dan Diperkuat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mencoba bajaj berbahan bakar gas (BBG) di sela-sela acara roadshow kendaraan pengguna BBG bertema "Bahan Bakar untuk Indonesia" di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (13/3). Roadshow ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition Ke-11. Pembangunan infrastruktur gas harus diprioritaskan untuk mengoptimalkan pemakaian gas di sektor transportasi. Kemudahan memperoleh gas menjadi syarat utama agar konsumen beralih dari bahan bakar minyak ke gas untuk kendaraan. "Kalau produsen mobil membuat kendaraan yang dual fuel (berbahan bakar gas dan minyak), apakah membeli gasnya mudah? Kalau SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas) sudah banyak, bagaimana pasokan gasnya? Apalagi di 2019 dikabarkan bakal defisit gas sehingga harus impor. Jadi, saya rasa infrastruktur gasnya g...