Pengertian Biaya Kesempatan (Opportunity Cost), Batas Kemungkinan Produksi

Biaya Peluang (Opportunity Cost)


1. Pengertian Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Ketersediaan alat pemuas kebutuhan akan menimbulkan konsekuensi diperlukannya pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Adanya pilihan terhadap suatu barang atau jasa tentu akan mengorbankan barang yang lain. Bagian inilah yang disebut dengan biaya kesempatan.


Biaya kesempatan (opportunity cost) merupakan biaya yang timbul akibat dari mengorbankan kesempatan menggunakan barang dan jasa untuk tujuan yang lain. Biaya kesempatan atau biaya peluang dapat diartikan juga sebagai kesempatan yang hilang karena seseorang telah memilih altematif lain.

Berikut merupakan contoh cara menghitung biaya peluang. Setelah lulus SMA Azzam memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Azzam memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp 1.500.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp. 2.000.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Azzam untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp. l8.000,000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp. 24.000.000,00 (biaya kuliah).

2. Batas Kemungkinan Produksi


Menurut para ahli ekonomi salah satu konsep yang dapat menjelaskan biaya kesempatan, yaitu dengan menggunakan konsep Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier ZPPF). Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimal altematif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber-smnber daya ekonomi dan teknologi diperdayagunakan sepenuhnya.

Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi yang terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk memproduksi makanan dan memproduksi pakaian. Asumsi atau pemisalan yang digunakan, yaitu:

a.    sumber daya menghasilkan dua macam produk;
b.    menggunakan teknologi yang berlaku;
c.    seluruh sumber daya digunakan secara penuh.

Berbagai kemungkinan produksi tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel Altematif Kemungkinan Produksi
Kemungkinan Pakaian (ratusan unit) Makanan (ribuan unit)
A 150 0
B 140 10
C 120 20
D 90 30
E 50 40
F 0 50
Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemungkinan produksi, seperti pada titik A, produksi pakaian dapat ditingkatkan hanya dengan menurunkan output makanan. Seandainya Anda mengambil pilihan A, semua sumber daya anda pergunakan untuk menghasilkan pakaian (15.000 unit), sedangkan makanan sama sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika, anda mengambil pilihan F, semua sumber daya dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi makanan (50.000 unit), sedangkan pakaian tidak diproduksi. Pilihan A dan F disebut pilihan ekstrem, yang berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Oleh karena tidak mungkin orang hanya membutuhkan pakaian saja, atau hanya makanan saja. Jika digambarkan pada kurva akan tampak sebagai berikut. 

Kurva Batas Kemungkinan Produksi

Berdasarkan contoh tersebut, konsep batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu keterbatasan (scarcity), pilihan (choice), dan biaya kesempatan (opportunity cost). Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi yang tidak dapat dicapai di atas garis batas; pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik-titik alternatif yang dapat dicapai sepanjang garis batas; dan biaya oportunitas diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kanan bawah. Artinya, satu jenis barang dapat diproduksi lebih banyak hanya jika barang lain diproduksi lebih sedikit.

Postingan populer dari blog ini

Rumus Fungsi Permintaan dan Penawaran

7 Tahap Penyelesaian Kasus Letter of Credit