Produk-produk Pasar Modal, Pengertian Saham, Jenis-Jenis Saham, Pengertian Obligasi, Rights, Waran, Reksa Dana, Indek Berjangka

Instrumen/Produk-Produk Pasar Modal


Sama seperti pasar pada umumnya bahwa di pasar modal terdapat produk yang diperjualbelikan. Tahukah anda produk-produk apa saja yang diperjualbelikan di pasar modal? Produk yang diperjualbelikan di pasar modal adalah berupa surat-surat berharga. Produk-produk tersebut, seperti saham, obhgasi, right, waran, reksa dana, dan indek berjangka.


a. Saham

 

1) Pengertian Saham

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar istilah saham? Sejumlah uang? atau sejumlah sertifikat? Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu. Pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan sahamnya.

Saham dapat juga diartikan sebagai tanda keikutsertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan mengikutsertakan modal, pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan (keuntungan) dari perusahaan, klaim atas asset perusahaan, juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2) Jenis-Jenis Saham

Ada dua jenis saham yang umum dalam pasar modal, yaitu saham biasa (common stock) dan sahampreferens (preferredstock) 
  1. Saham Biasa (Common Stock). Saham biasa (common stock) adalah tanda penyertaan modal seseorang atau instansi dalam suatu perusahaan.
  2. Saham Preferen (Preferred Stock). Saham preferen {preferred stock) adalah penyertaan modal atau kepemilikan perusahaan pada tingkat terbatas.
Selain kedua jenis saham tersebut, ada beberapa jenis saham lainnya yang di perjualbelikan di pasar modal, yaitu sebagai berikut.
  1. Growth stocks adalah saham yang memiliki pertumbuhan di atas pertumbuhan rata-rata. Saham ini memiliki kecenderungan rasio harga saham dengan pendapatan per saham cukup tinggi dibandingkan dengan pasarnya.
  2. Cyclical stocks adalah saham yang pertumbuhan pendapatannya sama atau di bawah pertumbuhan ekonomi secara umum. Operasi perusahaan yang sahamnya dianggap cyclical stocks sensitif terhadap kondisi bisnis secara keseluruhan.
  3. Defensive stocks adalah saham yang secara umum bertambah pendapatannya pada rata-rata atau di bawah rata-rata, tetapi tidak sensitif atau sangat sedikit dipengaruhi oleh kondisi bisnis.
  4. Value stocks adalah saham yang mempunyai harga pasar saham lebih kecil dari nilai bukunya. Artinya, rasio harga saham terhadap pendapatan kecil dibandingkan dengan rasio pasar.
  5. Aggressive stocks adalah saham yang memiliki risiko tinggi. Artinya, saham akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari kenaikan pasar jika pasar naik. Sebaliknya, saham akan mengalami penurunan yang tajam jika pasar turun. Saham ini biasanya disenangi oleh investor yang menyukai risiko atau berspekulasi. 

b. Obligasi 

1) Pengertian Obligasi

Anda mungkin sudah paham bukan dengan istilah saham? Selanjutnya, apa itu obligasi? Obligasi adalah suatu kontrak tertulis jangka panjang yang dapat dipindahtangankan tentang transaksi pengalaian utang disertai ketetapan sejumlah bunga yang akan dibayar secara periodik. Obligasi dapat diartikan juga sebagai sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan yang berisi tentang pernyataan bahwa investor tersebut telah meminjamkan sejumlah uang (dana) kepada perusahaan.
Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga (keuntungan) yang waktu pembayarannya telah ditetapkan dalam surat perjanjian. Bunga dalam obligasi lebih dikenal dengan istilah kupon. Obhgasi bisa diterbitkan, oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, maupun pemerintah pusat atau daerah.

2) Jenis-Jenis Obligasi

Sama halnya dengan saham, obligasi yang diperjualbelikan juga memiliki berbagai macam jenis, seprti berikut ini.
  • Collateral adalah obligasi yang jika perusahaan tidak dapat membayar sejumlah uang dengan nominal yang telah ditentukan, perusahaan tersebut menyediakan aset milik perusahaan sebagai jaminan.
  • Debenture, yaitu obligasi yang jaminannya berupa tingkat lilaiiditas perusahaan.
  • Subordinat debenture, yaitu obligasi yang memiliki risiko tinggi.
  • Obligasi pendapatan, yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh aset. Perusahaan tidak memiliki kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi.
  • Obligasi hipotek, yaitu obligasi yang dijamin dengan aset tertentu dan biasanya disebutkan secara jelas. Contohnya, tanah atau gedung.

c. Rights 

Rights adalah hak memesan efek terlebih dahulu dengan harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti rights diterbitkan pada penawaran umum terbatas, yaitu pada waktu saham baru ditawarkan pertama kalinya kepada pemegang saham lama, imbalan atau keuntungan yang diterima pembeli right sama dengan pembeli saham, yaitu dividen atau capital gain.

d. Waran

Waran adalah hak kepada pemegang waran untuk mengkonversikannya menjadi saham biasa dengan harga yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Seperti halnya saham, waran juga dapat diperdagangkan, tetapi ada perbedaan, yaitu pemegang waran tidak mempunyai hak suara dalam RUPS. Selain itu, mereka tidak menerima dividen seperti layaknya pemegang saham biasa. Jangka Waktu periode perdagangan waran lebih lama daripada bukti right, yakni tiga tahun bahkan sampai lima tahun.

e.  Reksa Dana (Matual Fund)

Reksa dana (matual fund) adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat penanam modal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana ditujukan untuk investor pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal.

Keuntungan yang diperoleh dari investasi reksa dana, berasal dari tiga sumber, yaitu dividen, capital gain, dan peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB). NAB adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan manajer investasi dan total volume reksa dana yang diterbitkan.

f. Indek Berjangka (Index Future)

Indek berjangka merupakan salah satu bagian dari perdagangan berjangka (future trading) dengan tujuan sebagai sarana pelindung nilai terhadap investasinya. Dalam future trading seorang investor dapat melindungi nilai investasinya dengan memesan kontrak beli/jual terlebih dahulu terhadap sebuah produk efek dengan harga pada saat ini, akan tetapi keputusan transaksinya dapat dilakukan pada kemudian hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Transaksi di Pasar Modal, Mekanisme Transaksi di Pasar Perdana, MekanismeTransaksi di Pasar Sekunder

Pengertian Transfer, Safe Deposit Bok, Bank Garansi, Kliring, Bancassurance, Debit Card

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam L/C (Letter of Credit), Pembeli, Penjual, Bank Pembuka, Issuing Bank, Ketentuan Legalitas